Yusuf Qordhowi: Hubungan Antara Orang Tua Dan Anak

Rabu, 19 Oktober 2011

Oleh Syaikh Yusuf Qardhawi

Islam Memelihara Nasab
Anak adalah rahasia orang tua dan pemegang keistimewaannya. Waktu orang tua masih hidup, anak sebagai penenang, dan sewaktu ia pulang ke rahmatullah, anak sebagai pelanjut dan lambang keabadian. Anak mewarisi tanda-tanda kesamaan orang tua, termasuk juga ciri-ciri khas, baik maupun buruk, tinggi maupun rendah. Dia adalah belahan jantungnya dan potongan dari hatinya. Justru itu Allah mengharamkan zina dan mewajibkan kawin, demi melindungi nasab, sehingga air tidak tercampur, anak bisa dikenal siapa ayahnya dan ayah pun dapat dikenal siapa anaknya.
Dengan perkawinan, seorang isteri menjadi hak milik khusus suami dan dia dilarang berkhianat kepada suami, atau menyiram tanamannya dengan air orang lain. Oleh karena itu setiap anak yang dilahirkan dari tempat tidur suami, mutlak menjadi anak suami itu, tanpa memerlukan pengakuan atau pengumuman dari seorang ayah; atau pengakuan dari seorang ibu, sebab setiap anak adalah milik yang seranjang. Begitulah menurut apa yang dikatakan oleh Rasulullah s.a.w.

Tips Hadapi Anak Yang Manja

Pic From poskotak.blogspot.com


Namun menurut psikolog anak dan remaja, Richard Bromfield, Ph.D., dari Harvard Medical, ada 8 tips untuk mengambil kembali kendali Anda sebagai orangtua, yaitu:Anak-anak dilahirkan bukan dengan pribadi yang manja. Anak yang manja terbentuk karena sikap orangtua yang terlalu sabar kepada mereka. Tak mengherankan jika hampir 95% orangtua memanjakan anak-anak mereka. Sikap manja anak bisa tumbuh, juga karena orangtua merasa tidak berdaya mengendalikan si kecil.

Mutiara Untuk Wanita

Mutiara 1
“Hushain bin Muhshan menuturkan bahwa bibinya pernah datang kepada Rasulullah SAW untuk suatu keperluan. Setelah selesai dari keperluannya Rasulullah SAW bertanya kepadanya “Apakah engkau bersuami?” Ia menjawab “Ya”, “Bagaimana engkau bersuami?” Ia menjawab “Aku berusaha sekuat tenaga untuk melayaninya dan mentaatinya, kecuali dalam hal-hal yang aku tidak sanggup. “Beliau berkomentar,” “Perhatikan baik-baik sikapmu kepadanya karena sesungguhnya ia adalah syurga dan nerakamu.” (HR Hakim)
Mutiara 2
“Apabila seorang wanita telah menunaikan shalat lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadhan, senantiasa mentaati suaminya dan menjaga kemaluannya, niscaya akan dikatakan kepadanya, masuklah kamu ke dalam syurga dari pintu mana saja yang kamu kehendaki.” (HR Ahmad)
Mutiara 3
“Ada tiga golongan yang shalatnya tidak diterima dan kebaikannya tidak diangkat ke langit: Pertama,hamba sahaya yang kabur dari majikannya sampai ia kembali dan meminta maaf kepada majikannya. Kedua, seorang istri yang dimurkai suaminya sampai suaminya meridhainya dan ketiga seorang pemabuk sampai ia sadar” (HR Thabrani dan Ibnu Hibban)
http://sakinahonline.com

15 PINTU REZEKI

Pic from http://glorytc.net

Ekonomi keluarga meski bukan yang paling utama namun menempati hal sangat penting untuk mengarungi kehidupan berumah tangga. Akibat kekurangan ekonomi  telah banyak kita saksikan bagaimana orang kemudian melegalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Ada yang dengan mencuri, korupsi, bermaksiat, judi, bahkan datang ke dukun-dukun untuk minta pertolongan.. Na’udzubillahimindzalik... Padahal sebenarnya pintu rezeki disediakan melimpah oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Seperti apakah pintu rejeki yang Allah Ta’ala kabarkan kepada kita? Berikut beberapa hal yang Allah sampaikan agar kita dapat menggapai rejeki yang melimpah tersebut…

1. Istighfar dan Taubat

Nabi Nuh AS berkata kepada kaumnya : “Maka aku katakan kepada mereka, mohon ampunlah kepada Rabb-mu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) sungai-sungai”. (QS Nuh : 10-12)

“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka,” (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim).

2. Taqwa

Fiman Allah : “Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya”. (QS. Ath-Thalaq : 2-3)

3. Bertawakkal (berserah diri) kepada Allah

Rasulullah SAW bersabda : “Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi dengan perut lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang”. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnul Mubarak, Ibnu Hibban, Al Hakim, Al Qudha’i dan Al Baghawi dari ‘Umar bin Khaththab ra)

4. Beribadah sepenuhnya kepada Allah semata

Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah berfirman : “Wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. (Dan) jika kalian tidak melakukannya, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu”. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dari Abu Hurairah ra)

5. Menjalankan Haji dan Umrah

Rasulullah SAW bersabda : “Kerjakanlah haji dengan umrah atau sebaliknya. Karena sesungguhnya keduanya dapat menghilangkan kemiskinan dan dosa sebagaimana api dapat menghilangkan kotoran (karat) besi.” (HR Nasa’i. Hadits ini shahih menurut Imam Al Albani. Lihat Shahih Sunan Nasa’i.)

6. Silaturrahim (menyambung tali kekerabatan yang masih ada hubungan nasab)

Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturrahim” (HR. Bukhari)

7. Berinfak dijalan Allah

Allah berfirman : “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya. Dialah sebaik-baiknya Pemberi rizki”. (QS. Saba : 39)

8. Shalat

Firman Allah dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

9. Memberi nafkah kepada orang yang menuntut ilmu

Anas bin Malik ra berkata : “Dulu ada dua orang bersaudara pada masa Rasulullah SAW. Salah seorang mendatangi (menuntut ilmu) pada Rasulullah SAW, sedangkan yang lainnya bekerja. Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu kepada Rasulullah SAW (lantaran ia memberi nafkah kepada saudaranya itu), maka Beliau  bersabda : “Mudah-Mudahan engkau diberi rizki dengan sebab dia”. (HR.Tirmidzi dan Al Hakim, Lihat Shahih Sunan Tirmidzi)

10. Berbuat baik kepada orang-orang lemah

Mush’ab bin Sa’d ra berkata, bahwasanya Sa’d merasa dirinya memiliki kelebihan daripada orang lain. Maka Rasulullah SAW bersabda : “Bukankah kalian ditolong dan diberi rizki lantaran orang-orang lemah diantara kalian?”. (HR. Bukhari)

11. Hijrah dijalan Allah

Allah berfirman : “Barangsiapa berhijrah dijalan Allah, niscaya mereka akan mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rizki yang banyak”. (QS. An Nisa : 100)

12. Berbuat Kebaikan

“Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS Alqashash:84)

Nabi bersabda: Sesungguhnya Allah tdk akan zalim pd hambanya yg berbuat kebaikan.Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat.(HR. Ahmad)

13. Berdagang

Dan Nabi SAW bersabda: “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan” (Riwayat Ahmad)

14. Bangun Pagi
Fatimah (putri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah ( S.A.W.) melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W.) mengatakan kepadanya, “Putriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan-hati Tuhanmu, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari. ( H.R. Al-Baihaqi)

Aisyah juga meceritakan sebuah hadits yang hampir sama maknanya, yang mana Rasulullah (S.A.W.) bersabda, “Bangunlah pagi-pagi untuk mencari rezekimu dan melakukan tugasmu, karena hal itu membawa berkah dan kesuksesan. (H.R. At-Tabarani)

15. Bersyukur
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim:7)

Demikianlah beberapa kunci-kunci rizki dalam Islam yang memang sudah selayaknya seorang muslim untuk yakin terhadap apa yang difirmankan Allah dan apa yang disabdakan Rasul-Nya r supaya kita tidak terjerumus kedalam I’tiqad (keyakinan), perkataan dan perbuatan yang bathil.

Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, kepada segenap keluarga, shahabat dan orang-orang yang mengikutinya dengan baik sampai akhir zaman nanti. Wallahu A’lam.

(Disadur dr Kunci Kunci Rejeki Oleh Abdul Aziz Ar-Ra’uuf)

Memang seperti itu dakwah

Senin, 17 Oktober 2011

“Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang
kau cintai”.

Kutipan Petuah dari 4 Imam Madzhab

Rabu, 12 Oktober 2011



Oleh: Salim A. Fillah
Dewan Syariah PKS Kota Jogja
Pembina Majelis Jejak Nabi Masjid Jogokariyan Jogja



  • "Ya Allah, orang yang dadanya sesak karena kami, sungguh hati kami lapang untuk mereka." -Abu Hanifah-
  • "Aku menganggap maksiat sebagai kehinaan; kujauhi ia agar diriku berkemuliaan; lalu jadilah ia kebiasaan." -Abu Hanifah-
  • "Cara mudah menjatuhkan wibawamu adalah dengan memuji dirimu sendiri." -Malik ibn Anas-
  • "Renungkanlah; jika ucapan kita ini termasuk perbuatan, kita pasti akan menyedikitkan kata-kata." -Malik ibn Anas-
  • "Belumlah menjadi saudaramu; dia yang masih membuatmu harus berpura-pura." -Asy Syafi'i-
  • "Siapa yang jika kau senangkan memujimu dengan yang tak kau miliki; kala marahnya juga akan menjelekkanmu dengan mengada-ada." -Asy Syafi'i-
  • Siapa mendengar dengan telinga, kan menjadi tukang cerita. Siapa menyimak dengan hati, kan menjadi Faqih yang ahli. -Asy Syafi'i-
  • Menasehati dengan kata-kata, bak muadzin yang merdu suaranya. Menasehati dengan teladan mulia, kan jadi Imam dalam segala. -Asy Syafi'i-
  • "Lunakkanlah hatimu dengan hanya memasukkan yang halal ke dalam perutmu." -Ahmad ibn Hanbal-
  • "Jika bumi mengecil jadi seremah roti; lalu seorang muslim menyuapkan itu pada saudaranya; ini bukanlah pemborosan." -Ahmad ibn Hanbal-


*)https://twitter.com/#!/salimafillah

*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Indonesia

MENGENAL MANHAJ SALAFI

ღبِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيღ


Kugoreskan pena ini dengan menyebut Asma Nya,


Kuawali dengan salam dari Syurga; "Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh", semoga kesejahtraan Shalawat serta Salam senantiasa dicurahkan kepada Rasulullah sholallahu 'alaihi wa Salam, para Sahabat, tabiin tabiat dan generasi As-salafu Ash-shalih, para Ulama pewaris Nabi hingga kita sebagai Ummatnya di akhir jaman ini.

Sendal Jepit Istriku…

Kamis, 06 Oktober 2011


Kutemukan artikel ini dari temen kecilku... ini adalah kisah yg sudah populer di berbagai blog, moga2 para suami bisa mengambil hikmahnya. 

Selera makanku mendadak punah. Hanya ada rasa kesal dan jengkel yang memenuhi kepala ini. Duh… betapa tidak gemas, dalam keadaan lapar memuncak seperti ini makanan yang tersedia tak ada yang memuaskan lidah. Sayur sop ini rasanya manis bak kolak pisang, sedang perkedelnya asin nggak ketulungan. “Ummi… Ummi, kapan kau dapat memasak dengan benar…? Selalu saja, kalau tak keasinan…kemanisan, kalau tak keaseman… ya kepedesan!” Ya, aku tak bisa menahan emosi untuk tak menggerutu.“Sabar bi…, Rasulullah juga sabar terhadap masakan Aisyah dan Khodijah. Katanya mau kayak Rasul…? ” ucap isteriku kalem. “Iya… tapi abi kan manusia biasa. Abi belum bisa sabar seperti Rasul. Abi tak tahan kalau makan terus menerus seperti ini…!” Jawabku dengan nada tinggi. Mendengar ucapanku yang bernada emosi, kulihat isteriku menundukkan kepala dalam-dalam. Kalau sudah begitu, aku yakin pasti air matanya sudah merebak.

Anak dalam Al Qu’an dan As Sunnah (Dari Kelahiran hingga Menikahkan)

Selasa, 26 Juli 2011


Mukadimah

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)

Berkata Imam Asy Syaukani Rahimahullah dalam Kitab Fathul Qadir:

"يا أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم" بفعل ما أمركم به وترك ما نهاكم عنه "وأهليكم" بأمرهم بطاعة الله ونهيهم عن معاصيه

“Wahai Oang-orang yang beriman, peliharalah dirimu” maksudnya dengan melaksanakan apa-apa yang telah diperintahkan kepadamu dan meninggalkan apa-apa yang telah dilarang untukmu. “Dan keluargamu” maksudnya dengan memerintahkan mereka untuk tat kepada Allah dan mencegah mereka dari maksiat kepadaNya. (Imam Asy Syaukani, Fathul Qadir, 7/257. Mawqi’ Ruh Al Islam)

DELAPAN KEBOHONGAN IBU DALAM HIDUPNYA

Sabtu, 16 Juli 2011

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah untuk anak-anaknya. Dengan tekad untuk tetap dapat menghidupi keluarga, ibu mencari nafkah dengan berjualan sayur yang dibelinya dari hasil kebun tetangga untuk dijual ke pasar.

Beberapa tetangga yang melihat kehidupan kami yang begitu susah, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi demi menjaga perasaan serta untuk mencurahkan seluruh kasih sayangnya kepada anak-anaknya, ibu tidak mengindahkan nasehat mereka. Ibu berkata "Saya tidak butuh cinta." Inilah kebohongan ibu yang pertama. Acap kali ketika saat makan, ibu memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata, "Makanlah nak, aku tidak lapar." Inilah kebohongan ibu yang kedua.

Ketika aku mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah. Ibu berharap dari ikan hasil pancingannya, ia dapat memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan anak-anaknya. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk di sampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Melihat ibu seperti itu, dengan menggunakan sendok aku memberikan seluruh sisa ikan yang ada pada piringku kepada ibu. Tetapi dengan cepat ibu menolaknya,"makanlah nak, aku tidak suka makan ikan." Ini adalah kebohonganya yang ketiga.

Ketika aku masuk SMP, demi membiayai sekolahku dan kedua saudaraku, ibu sering sekali pergi ke koperasi sekolah. Dengan menjual anyaman rumbia ibu mendapatkan uang untuk kehidupan kami. Saat musim hujan tiba, aku sering terbangun dari tempat tidurku karena hawa dingin yang menyengat tubuhku. Kulihat ibu yang hanya bertumpu pada lampu tempel, tetapi dengan gigih melanjutkan pekerjaannya merajut rumbia. Aku berkata, "Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus berjualan ke pasar." Ibu tersenyum dan berkata, "cepatlah tidur nak, aku tidak lelah." Inilah kebohongan ibu yang keempat.

Pada waktu ujian tiba, ibu memutuskan untuk tidak berjualan, supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di luar sekolah selama beberapa jam. Ketika lonceng tanda ujian berakhir berbunyi, ibu dengan segera menyambutku. Ia menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol dingin untukku. Teh yang begitu kental, tapi tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayangnya yang jauh lebih kental. Melihat ibu berbanjir peluh, aku segera memberikan gelasku kepada ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata, "minumlah nak, aku tidak haus!" Inilah kebohongan ibu yang kelima.

Setelah kami sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua, sudah waktunya berhenti bekerja. Ibu tidak mau. Ia rela untuk tetap pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur. Kakakku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu. Ia tetap bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata, "ibu masih punya uang." Inilah kebohongan ibu yang keenam.

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan kuliah S2. Aku memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu dengan gaji tinggi. Aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata, "aku tidak terbiasa tinggal di kota besar." Inilah kebohongan ibu yang ketujuh.

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung dan harus dirawat di rumah sakit. Aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu terlihat sangat tua, menatapku dengan penuh kerinduan. Aku melihat senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil berlinangan air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata, "jangan menangis anakku. Aku tidak apa-apa." Inilah kebohongan ibu yang kedelapan. Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Sebelum terlambat, luangkanlah waktu untuk mengucapkan, "terima kasih ibu." Ini akan sangat menentramkan hatinya. Meluangkan waktu untuk sekadar berbincang dengan mereka merupakan kesempatan yang akan menyenangkan hati mereka. Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah dan ibu kita dalam kesepian. Kita biasanya lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah, jika dibandingkan dengan teman dekat kita. Kita pastinya lebih peduli dengan teman dekat kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar teman dekat kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan keadaan orang tua kita? Apakah orang tua kita sudah makan atau belum? Apakah orang tua kita sudah bahagia atau belum? Jika demikian, mari merenung dan mengubah perilaku kita kepada mereka. Mari memberikan yang terbaik.



oleh: Belly Lesmana 


Majalah Dinding LDK AMM

http://www.rumahzakat.org/?c=content&ins=13&pid=5937 

Dipermalukan Pengemis

Senin, 06 Juni 2011

Seorang pengemis datang mengiba pada seorang kaya
"Pak minta uang, Pak"
"Saya tidak punya uang kecil!," sanggah si kaya.
"Uang besar juga boleh Pak"
"Saya tidak punya uang ," ujar si kaya kesal
"Kalau gitu saya minta makan, Pak"
"Saya juga tidak punya makanan'" jawab si kaya gusar.
Kali ini suara pengemis berubah penuh percaya diri.
"Pak ikut saya yuk!"
"Kemana?" tanya si kaya heran
"Kita ngemis bareng, Pak. Nanti saya ajari. Bapak kan gak punya uang dan gak punya makan, saya kasihan sama bapak. Saya saja uang kecil sih masih ada. Nanti saya beli makanan buat Bapak!"
???

Akibat Arogan

Minggu, 05 Juni 2011

Berikut ini adalah potongan percakapan radio yang sangat krusial antara komandan kapal perang Amerika dan otoritas Rusia.

Otoritas Rusia: “Segera belokan kapal Anda 10 derajat ke timur untuk menghindari tabrakan."
Komando Amerika: “Kenapa tidak Anda saja yang membelok!”
Otoritas Rusia: “Demi kebaikan Anda, sebaiknya segera membelok 10 derajat ke timur untuk menghindari tabrakan!”
Komandan Kapal Amerika: “Saya kapten US Navy. Saya tegaskan Anda yang harus belok !!!!”
Otoritas Rusia: “Tidak bisa. Saya peringatkan sekali lagi, belokkan kapal Anda. Sekarang juga!!!”
Komandan Kapal Amerika: “Ini adalah Aircraft Carrier USS, salah satu kapal terbesar di dunia dari Armada Atlantik. Kami dilengkapi tiga destroyer, tiga cruiser dan sejumlah kapal pendukung. Saya perintahkan Anda belok 10 derajat ke timur. Sekali lagi saya ulangi 10 derajat ke timur, atau sebuah tindakan keras akan dilakukan untuk mengamankan kapal Anda!”
Rusia: “Bodoh! Ini mercusuar, tahu!!!
Brak, kapalpun menabrak daratan.

Membangun negara dengan prinsip "Jangan malu, jangan gengsi"

Selasa, 15 Februari 2011

moscow-rusia
Tidak seperti Eropa umumnya, Rusia pada tahun 1689 merupakan negara yang terbelakang dari semua segi. Jumlah kota sedikit, perbudakan meraja lela, pendetanya bodoh, tidak ada literatur, matematika dan ilmu pengetahuan diabaikan, dan tidak tersentuh renaisans maupun reformasi.
Peter Yang Agung (1672-1725) adalah Tsar Rusia terkemuka yang berhasil mengubah kekaisaran Rusia menjadi negeri yang kuat.

Apa yang membuat Peter Yang Agung sukses membangun kekaisaran Rusia?
Karena ia mengabaikan rasa malu dan gengsi.

Guru baik, Ibu galak

Beberapa waktu lalu saya bertemu seorang suami yang bercerita tentang perilaku istrinya.
Istrinya adalah seorang guru TK yang sangat disukai anak-anak.
Ia terkenal sabar dan telaten jika menghadapi anak-anak.
Sekalipun anak-anak nakal dan mengganggu sang istri sebagai guru TK
tetap bisa menghadapi mereka dengan senyum.

Akan tetapi itu tidak terjadi di rumah.
Setelah pulang ke rumah, istrinya sama sekali jauh dari wanita ramah.
Ia sering kali marah kepada anak-anaknya
yang juga masih kecil sebagaimana anak-anak TK di sekolah.
Jika anaknya nakal ia menegurnya kasar.
Jika anaknya mengganggu ia dengan kasar mengabaikan.
Memang sang istri tidak memukul anak-anaknya,
tapi sang suami melihat begitu jauh perilaku istrinya sebagai guru TK
di sekolah dan sebagai ibu di rumah.

Tak tahan melihat perilaku sang istri, akhirnya suami bertanya;

Mengapa Kita Membaca AlQuran Meskipun Tidak Mengerti Satupun Artinya?

Sabtu, 12 Februari 2011

Seorang muslim tua Amerika tinggal di sebuah perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan Kentucky bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan memcoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari.

Suatu hari ia bertanya pada kakeknya : “ Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya. Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?

Mother is the best super hero in the world

Mumpung Ibu Masih ada, coba saat BELIAU tidur saat matanya terpejam kamu tatap wajahnya itu 5 menit saja, kamu akan tau bagaimana rasanya nanti bila wajah itu sudah tak ada di situ... 
Lakukan apapun yang bisa kamu lakukan untuknya... 
LAKUKAN SEKARANG teman2ku sayang, bukan besok atau 5 menit lg karena mungkin sekedip matamu dia akan pergi tak kembali... 

Klo sudah terlanjur ga ada, yaaahhh jangan lupa doa ma TUHAN. Segala macam doa deh. Miss U Mum... 


Luv U all 

Ini adalah mengenai nilai kasih Ibu dari seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia mengulurkan sekeping kertas yang bertuliskan sesuatu, si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang diulurkan oleh si anak dan membacanya...

Sudahkan Anda membuat target yang jelas untuk tahun ini?

Senin, 24 Januari 2011

Artikel ini pernah dikirim tepat beberapa tahun baru lalu, dan tetap saja kontekstual untuk renungan tahun ini.
Saya yakin banyak di antara kita yang sudah mempunyai target atau keinginan untuk dicapai di tahun ini?
Tapi apakah kita sudah membuat target atau rencana tertulis?
Kalau cuma sekedar "Saya ingin tahun ini, lebih baik" wah, maaf itu "OMONG KOSONG"
Kita harus membuat rencara tertulis dan detail, jadi harus di tulis! tulis! dan tulis!

Jika ingin ada perubahan yang monumental, maka kita harus memulai dengan langkah di antaranya :

Dendam Positif : Kamu tidak boleh minum!

Di sebuah perusahaan pertambangan minyak di Arab Saudi, di akhir tahun 40-an.
Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya kering.
Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yang tampak didepannya dan bersegera mengisi air dingin ke dalam gelas.
Belum sempat ia minum, tangannya terhenti oleh sebuah hardikan:

"Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma pekerja rendahan. Air ini hanya khusus untuk insinyur"

Suara itu berasal dari mulut seorang insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan tersebut.
Remaja itu akhirnya hanya terdiam menahan haus.
Ia tahu ia hanya anak miskin lulusan sekolah dasar.
Kalaupun ada pendidikan yang dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran,
tapi keahlian itu tidak ada harganya di perusahaan minyak yang saat ini masih dikendalikan oleh manajeman Amerika.

Silakan Tidur di Ruangan Saya

Sepasang suami istri setengah baya datang ke lobby sebuah hotel kecil di Philadelphia.
Sudah beberapa hotel mereka datangi dan nampaknya ini harapan terakhir.
Apalagi saat itu hujan turun deras, jadi tak banyak lagi pilihan untuk mereka berteduh.

"Semua hotel besar di kota ini telah terisi, bisakah kau memberi kami satu kamar saja..?" tanya pria itu pada petugas hotel, setengah memelas.
"Semua kamar telah penuh karena ada 3 event besar yang bersamaan diadakan di kota ini," jawab petugas hotel,
"tapi saya tidak mungkin meminta Anda berdua pergi untuk kehujanan di luar sana pada pukul satu dini hari seperti ini," lanjutnya.
Lalu petugas itu bertanya, "Bersediakah Anda berdua tidur di kamar saya? Tidak mewah, tapi cukup baik untuk istirahat."
Akhirnya kedua pasangan itu tidur semalam di ruang tidur sang pegawai, dan sang pegawai tidur sedapatnya.

Pasangan itu sangat berterima kasih pada sang pegawai.
Keesokan harinya, sebelum berpisah, pria tua itu berkata pada si pegawai hotel, "Orang seperti kamu seharusnya menjadi pimpinan hotel terbaik di Amerika. Karena kamu melakukan pekerjaanmu dengan hati yang mau melayani. Mungkin suatu hari saya akan membangunkan sebuah hotel untukmu".
Pegawai hotel itu hanya tersenyum lebar mendengar ocehan orang tua itu, dan mereka pun berpisah.

THINK DINAR: Seandainya saja kita berpikir “Dinar”

Sebagian besar dari Anda yang tahu ekonomi,
mungkin akan menganggap gila kalau ada yang mengatakan bahwa ada mata uang yang tidak mengenal inflasi.

Di manapun kita belajar ekonomi, pasti diajarkan apa yang namanya inflasi.
Tapi ternyata, ada mata uang yang sejak 1400 tahun lalu sampai sekarang nilainya sama.
Apa itu? “Dinar”
Apa benar? Tentu saja.
Dalam sejarah (sebagaimana diungkap dalam hadis) dinyatakan satu dinar di masa Rasulullah Muhammad Saw, cukup untuk membeli 1 ekor kambing.
Ternyata saat ini (tahun 2011) satu keeping dinar juga tetap cukup untuk membeli 1 ekor kambing.

Waktu selama 1400 tahun nampaknya cukup untuk membuktikan bahwa konsep mata uang tanpa inflasi
bukan omong kosong.
Malah jika dibandingkan dengan seluruh mata uang yang beredar di seluruh dunia, mata uang “Dinar” justru mengalami peningkatan nilai nominal bukan inflasi.Misalnya untuk pergi haji, di tahun 1997 orang butuh 97 dinar untuk pergi haji, tapi tahun 2003 hanya butuh 50 dinar untuk pergi haji, dan tahun 2010 cukup dengan 22 dinar kita bisa pergi haji.

Tapi mari luruskan dahulu apa yang dimaksud dengan dinar ini.

Membuat Anak Bisa Membaca di Usia 4 Tahunan

Parentivasi: Tips: Bagaimana membuat anak bisa membaca di usia 4 tahunan sebelum masuk TK, tanpa paksaan. Share artikel dari Isa Alamsyah (suaminya asma nadia)

Seingat saya di tahun 90-an saya pernah baca berita di koran tentang pejabat Departemen Pendidikan yang melarang anak-anak diajar membaca ketika TK. Alasannya karena membaca adalah pelajaran anak SD dan anak TK tidak boleh stres belajar membaca. Kata sang penjabat saat itu, rencanaya akan dibuat peraturan tersebut, tapi saya tidak tahu apakah ini sudah masuk dalam peraturan atau tidak.
Lalu apa komentar saya tentang pendapat ini atau mungkin peraturan ini?
Cuma dua kata BIG MISTAKE! atau KESALAHAN BESAR!

Saya sangat tidak setuju kalau ada yang mengatakan anak-anak batita atau balita jangan diajar membaca.Bahkan saya menganjurkan untuk mengajarkan batita atau balita membaca sejak dini, kalau perlu sejak dilahirkan,
bahkan kalau perlu sejak masih di dalam kandungan.
Kenapa?

IBU..., CERITAKAN AKU TENTANG IKHWAN SEJATI...

Sabtu, 22 Januari 2011

Seorang remaja pria bertanya pada ibunya: Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati...
Sang Ibu tersenyum dan menjawab... Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya....
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.....
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa ...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah...   Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu...

Cerita Cinta ^_^

Selasa, 11 Januari 2011

Di mana lagi aku temui perempuan semacammu?
Tilawahmu tidaklah terlalu merdu, keimananmu pun seolah bersandar kepadaku.
Tapi, di mana lagi aku temui perempuan seikhlasmu?
Wajahmu tak cantik melulu, masakanmu pun tidak lezat selalu.
Tapi, katakan kepadaku, di mana lagi aku jumpai perempuan seperkasamu?
Kau bahkan tidak biasa berbicara mewakili dirimu sendiri, dan acapkali menyampaikan isi hatimu dalam bahasa yang tak berkata-kata.

Demi Tuhan, tapi aku benar-benar tidak tahu, ke mana lagi aku cari
perempuan seinspiratif dirimu?
Ingatkah lima tahun lalu aku hanya memberimu selingkar cincin 3 gram
yang engkau pilih sendirian? Tidak ada yang spektakuler pada awal
penyatuan kita dulu. Hanya itu. Karena aku memang tidak punya apa-apa.
Ah, bagaimana bisa aku menemukan perempuan lain sepertimu?

MEMINANG BIDADARI (BY: ASMA NADIA)

Semangat, Perjuangan, Cinta, Keikhlasan... seakan menjadi satu...
(Siapkan tisu sebelum baca ya...-red)^^

===================

“Menikah?”
“Ya…”
“Pertimbangkan dulu. Jangan cepat ambil keputusan.”
Bibinya berkata benar. Ayesha sedikit tersipu, tangannya membenahi abaya yang dipakainya dengan rikuh.

“Dengan siapa, ammah ?”
Wajah lembut itu tiba-tiba mengeras. Kedua matanya mendadak menyembung. Mungkin karena airmata yang siap turun, entah kenapa. Luapan bahagiakah, karena keponakannya yang diurusnya sejak kecil ini, akhirnya ada yang meminang?
Ayesha menunggu jawaban dari ammahnya. Tapi beberapa kejap hanya dilalui gelombang senyap.

“Ammah…dengan siapa?”

Pandangan tajam wanita berumur itu menembus bola mata Ayesha. Seperti menimbang-nimbang kesiapan ponakan yang dicintainya itu, menikah. Ayesha membalas pandang, lebih karena ia tak mengerti kenapa pernikahan, kalau memang itu yang akan terjadi padanya, tak disambut ammah dengan riang, seperti pernikahan pada umumnya.

“Dengan Ayyash!”

Ayyash?

Ammah mengangguk. Wajahnya pucat, namun terkesan lega. Biarlah…biarlah Ayesha yang memutuskan…ini hidupnya. Suara hati wanita itu bicara.
Di depannya tubuh Ayesha seperti kaku. Seolah tak percaya. Senang, tapi juga tahu yang akan dihadapinya. Berita itu mungkin benar. Yang jadi pertanyaan, siapkah dia?

Karena Panik

Seorang pekerja bangunan yang sedang mengecat di lantai 4 tiba-tiba dikagetkan dengan seorang yang datang tergopoh-gopoh mendatanginya.
"Maman, Dedeh anakmu tertabrak di ujung jalan!"
Karena panik, pekerja itu memutuskan untuk loncat dari jendela lantai 4, apalagi dibawah gedung terdapat kolam yang cukup dalam. Lebih menyingkat waktu, pikirnya.
Melewati lantai 3, ia baru ingat bahwa ia tidak punya anak bernama Dedeh.
Melewati lantai 2, ia baru ingat bahwa ia tidak punya anak.
Melewati lantai 1, ia baru ingat bahwa ia belum menikah.
Byuuur...
Begitu mendarat di air, ia baru ingat bahwa namanya bukan Maman.



Humor dan Hikmah
Panik. Kata ini bisa membuat orang membuat kesalahan fatal dalam hidupnya.
Panik membuat kita membuat keputusan salah, membuat kita melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang.
Orang panik seringkali melakukan hal bodoh yang tidak mungkin dilakukannya jika dalam keadaan tenang.

Pelajar yang panik ketika ujian, akan lupa segala hal yang dipelajari ketika ujian.
Orang tua yang panik bisa marah-marah ke anak tanpa alasan yang jelas.
Pebisnis yang panik bisa melakukan keputusan bodoh yang merugikan.

Karena itu jangan mengambil keputusan ketika kita panik.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari panik.
1. Ambil napas panjang, sehingga menenangkan.
2. Duduk tenang, sambil bernafas teratur (Boleh diiringi mengangkat tangan seperti ketika ambil napas setelah olah raga).
3. Jangan lihat cermin, nanti jadi tambah panik (kecuali kalau kamu bisa melihat wajah panik kamu sebagai hiburan, hi hi hi).
5. Tenangkan diri Anda, misalnya dengan memberi nasehat pada diri sendiri atau meyakinkan diri:"Tenang-tenang, you can do it, put your self together,dll"
6. Lakukan pengalihan, misalnya dengan mengunyah apel atau buah lainnya (jangan hilangkan panik dengan mengemil, nanti panik kamu hilang, lalu muncul panik lain karena berat badan bertambah,:P)
7. Ambil wudu atau cuci muka, ini juga bisa meredakan kepanikan atau amarah.
8. Hubungi orang yang kamu percaya, sehingga bisa memberi masukan lebih jernih karena mereka tidak terserang panik (Ingat, jangan sampai cara kita bercerita malah membuat teman kita jadi ikut panik, karena 2 orang panik malah lebih berbahaya).

Jika sudah ambil langkah-langkah di atas baru boleh ambil keputusan sehingga keluar dengan lebih jernih.

-Isa Alamsiyah Grub BISA!-

Imam Ghozali: Agar tidak bersifat sombong dan angkuh

Beberapa panduan Imam Al- Ghazali supaya kita tidak bersifat sombong dan angkuh:


Jika kita melihat orang yang lebih muda daripada kita maka hendaklah kita berkata: "Anak ini masih muda usia, belum banyak berbuat maksiat kepada Allah sedangkan aku sudah tua tentu telah banyak berbuat maksiat. Maka tidak syak lagi bahwa ia lebih baik daripada aku di sisi Allah".

Apabila kita melihat orang yang lebih tua daripada kita maka hendaklah kita berkata: "Orang tua ini sudah beribadah kepada Allah lebih dahulu daripada aku maka tidak syak lagi bahwa ia lebih baik daripada aku".

Apabila kita melihat orang alim, maka hendaklah kita berkata: "Orang alim ini telah dikurniakan kepadanya bermacam-macam pemberian yang tidak dikurniakan kepadaku dan ia telah sampai ke martabat yang aku tidak sampai kepadanya dan ia mengetahui berbagai masalah yang tidak aku ketahui, maka bagaimana aku bisa sepertinya?".

Apabila kita melihat orang yang bodoh, maka hendaklah kita berkata: "Orang ini bodoh lantas ia berbuat maksiat kepada Allah dengan kejahilannya, tetapi aku melakukan maksiat dengan ilmuku, maka bagaimana aku dapat menjawab di hadapan Allah nanti?"

Apabila kita melihat orang kafir, maka hendaklah kita berkata: "Aku tidak tahu, kemungkinan orang kafir ini akan beriman, memeluk agama Islam dan akhirnya mempunyai husnul khatimah, sedangkan aku tidak tahu apakah akan bisa menjaga keimanan ini hingga akhri hayat dan mendapatkan husnul khatimah??"

Untuk Sahabatku...

Minggu, 09 Januari 2011


Maafkan...
JIka senyumku tersembunyi
Di balik air mata
Dan kata-kata mesra
menjadi tanpa daya
Karena terperangkap
dalam prasangka
Tapi Tuhan tahu
Cinta yang kupunya
Lebih berwarna
Dari yang kau kira...


###
Aku mengenalmu lewat jiwa, bukan lewat mata...

Aku menjadikanmu saudara lewat hati bukan dgn kata...

Ku tak tahu seperti apa aku dalam pandanganmu...

Selayak apa aku dalam ukhuwah mu...

Tapi yg aku tahu,meski dgn keterbatasanku berbalut kekuranganku...

Aku menulis nama mu di hatiku sejak awal, dan takkan pernah terhapus...

Sebagai SAUDARA...SAHABAT di hatiku,

kemarin hari ini atau pun nanti...


=copas dari note asma nadia (#) & mbak wina jo (##)=
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. RUMAH SEMANGATKU - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger