Dibalik Ketegaran Seorang Lelaki

Selasa, 01 Mei 2012


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..

Akan sering merasa kangen sekali dengan Ummi-nya.

Lalu bagaimana dengan Abah?

Mungkin karena Ummi lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,

tapi tahukah kamu, jika ternyata Abah-lah yang mengingatkan Ummi untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ummi-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,

tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Abah bekerja dan dengan wajah lelah Abah selalu menanyakan pada Ummi tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?



Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……

Abah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.

Dan setelah Abah mengganggapmu bisa, Abah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…

Kemudian Ummi bilang : “Jangan dulu Abah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,

Ummi takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Abah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ummi menatapmu iba.

Tetapi Abah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”

Tahukah kamu, Abah melakukan itu karena Abah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Abah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :

“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.

Berbeda dengan Ummi yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Abah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja….

Kamu mulai menuntut pada Abah untuk dapat izin keluar malam, dan Abah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.

Tahukah kamu, bahwa Abah melakukan itu untuk menjagamu?

Karena bagi Abah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Abah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ummi….

Tahukah kamu, bahwa saat itu Abah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,

Bahwa Abah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Abah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)

Abah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Abah merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Abah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Abah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…

Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Abah akan mengeras dan Abah memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Abah akan segera datang?

“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Abah”.

Setelah lulus SMA, Abah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Abah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…

Tapi toh Abah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Abah.

Ketika kamu menjadi gadis dewasa….

Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…

Abah harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Abah terasa kaku untuk memelukmu?

Abah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .

Padahal Abah ingin sekali menangis seperti Ummi dan memelukmu erat-erat.

Yang Abah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata, “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.

Abah melakukan itu semua agar kamu KUAT… kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Abah.

Abah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Abah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…

Kata-kata yang keluar dari mulut Abah adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”

Padahal dalam batin Abah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Abah belikan untukmu”.

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Abah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Abah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

Abah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang.”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Abah untuk mengambilmu darinya.

Abah akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Karena Abah tahu…..

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….

Saat Abah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Abah pun tersenyum bahagia….

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Abah pergi ke belakang panggung sebentar, dan menangis?

Abah menangis karena Abah sangat berbahagia, kemudian berdoa….

Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Abah berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik….

Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….

Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Abah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….

Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….

Abah telah menyelesaikan tugasnya….

Abah, Ayah, Bapak, atau Papa kita…

Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…

Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal...

Terima kasih, Abah ...

(Dalam ketegaran seorang lelaki tersembunyi kelembutan di
hatinya ...)

(dikutip dari sumber lain dengan pengubahan seperlunya)


Image : http://kemonbaca.blogspot.com
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. RUMAH SEMANGATKU - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger